TEMPO.CO ,
RAMALLAH—Israel dituding sebagai dalang pembunuhan pemimpin Palestina
Yasser Arafat. Tuduhan ini dikemukan oleh keponakan Arafat, Nasser
al-Qidwa, Kamis 12 Juli 2012. »Mereka yang bertanggung jawab atas
pembunuhan Yaser, harus diseret ke pengadilan,” kata Qidwa, yang juga
menjabat sebagai Presiden Yayasan Yasser Arafat kepada AFP.
Keluarga
Arafat menurut Qidwa mengizinkan jasad Arafat untuk digali kembali
serta dilakukan otopsi. »Yayasan Arafat telah menghubungi laboratorium
di Swiss dan menegaskan tidak ada keberatan dari keluarga jika dibutukan
penelitian dari sisa tubuh Arafat,” ia menambahkan. Saat Arafat tewas di rumah sakit Prancis pada November 2004, otoritas Palestina menuding Israel bertanggung jawab. Namun hasil penyelidikan yang diumumkan setahun kemudian menyebutkan kematian Arafat pada usia 75 tahun disebabkan oleh kanker, AIDS atau racun.
Dugaan peracunan kembali mengemuka setelah investigasi stasiun televisi Al Jazeera menunjukkan bahwa terdapat dosis racun radioaktif polonium dalam jumlah besar di perlengkapan pribadi Arafat.
Francois Bochud, kepala bagian Fisika Radiasi Universitas Lausanne, yang melakukan penelitian bagi Al Jazeera mengungkapkan bahwa polonium dalam jumlah signifikan ditemukan pada barang-barang pribadi Arafat. Namun jasad Arafat harus diotopsi untuk membuktikan teori peracunan.
0 komentar:
Posting Komentar